ADS

Asuransi Mengatur Taktik Dikala Rupiah Loyo


Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turut berdampak pada pelaku perjuangan asuransi umum. Setidaknya ada beberapa hal yang terpengaruh oleh pelemahan kurs rupiah.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengatakan, salah satu hal yang terpengaruh tren pelemahan rupiah ialah penempatan reasuransi di luar negeri dalam bentuk valas. Jika terjadi fluktuasi nilai tukar, maka perusahaan asuransi harus menghitung selisih kurs apabila nantinya harus klaim ke reasuransi absurd tersebut.

Hal kedua, soal premi yang didapat perusahaan asuransi berupa valuta absurd dari korporasi multinasional. Jika mendapatkan premi berbentuk valas, tentulah pelaku perjuangan mesti membentuk cadangan klaim dalam bentuk valas pula. "Fluktuasi nilai rupiah akan mempengaruhi besaran cadangan yang dibuat tersebut," kata dia, Jumat (12/10).

Hal lain yang ikut terpapar pelemahan rupiah ialah soal ekuitas. Dengan memakai mata uang rupiah, imbuh Dody, nilai ekuitas dari para perusahaan asuransi lokal akan terlihat lebih kecil di mata internasional.

Meski tak mengambarkan kondisi yang nyata, namun berdasarkan Dody hal ini sanggup mempengaruhi persepsi para klien asuransi dari luar negeri. Meski begitu, beliau mengklaim industri ini masih bisa menahan imbas dari pelemahan tersebut.

Kata Dody, performa industri asuransi umum tetap mengalami pertumbuhan positif. Bahkan premi berhasil menembus dua digit sampai bulan ke delapan tahun 2018. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2018, premi asuransi umum tumbuh 11,47% secara year on year (yoy) dari Rp 34,15 triliun menjadi Rp 38,07 triliun pada Agustus 2018.

"Oleh alasannya ialah itu, dari sisi perusahaan asuransi sendiri kami yakin tidak akan mengalami dampak yang besar akhir pelemahan rupiah ini," kata dia, Jumat (12/10).

Menganalisa risiko

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna mengatakan, sebagai industri yang melaksanakan kover risiko, pihaknya terus berupaya melaksanakan analisis yang tajam terhadap risiko yang ditanggung. "Sehingga hal ini memberi dampak positif terhadap hasil underwriting," kata Indra.

Di samping itu, Tugu Insurance juga didukung oleh modal yang relatif berpengaruh dan seni administrasi investasi yang cenderung konservatif. Meski begitu, ia mengakui peningkatan pengelolaan risiko akan menjadi pekerjaan rumah jangka panjang di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang.

sumber: kontan 

Subscribe to receive free email updates:

ADS