ADS

Bongkar 3 ‘Mitos’ Persiapan Dana Pendidikan Anak



Tentu kita semua ingin memperlihatkan pendidikan terbaik bagi belum dewasa kita.
Namun seringkali kita tidak sanggup mempersiapkan dana pendidikan secara optimal alasannya yaitu efek ‘mitos’. Apa saja ‘mitos’ yang menghalangi kita untuk memperlihatkan masa depan terbaik untuk anak kita?

  1. Hemat artinya tidak sanggup menikmati hidup
    Banyak orang percaya bahwa untuk sanggup mengumpulkan cukup dana untuk pendidikan anak di masa depan, berarti mengorbankan kenyamanan hidup. Ini yaitu ‘mitos’ alasannya yaitu gaya hidup ekonomis itu tidak sama dengan hidup menderita. Kuncinya yaitu menjaga keseimbangan sehingga cash flow pemasukan dan pengeluaran bersiklus dengan baik dan dana pendidikan kondusif tersisihkan.

  2. Sekarang uang masih sedikit, tunggu besok saja
    Mitos ini sangat sering ditemukan. Menunggu honor cukup besar untuk mulai persiapan dana pendidikan anak sangat merugikan Anda alasannya yaitu Anda mungkin akan terlambat mempersiapkannya. Total biaya kuliah di universitas ternama di Jakarta yang kini kurang lebih Rp 160 juta sanggup menembus Rp 650 juta atau lebih 10 tahun dari sekarang. Apakah Anda yakin kenaikan honor Anda sanggup mengejar kenaikan biaya pendidikan tersebut?

  3. Asuransi pendidikan anak tidak penting
    Banyak yang berpendapat, ‘Saya aktif bekerja dan jarang sakit. Lebih baik uang untuk premi asuransi dimasukkan ke tabungan atau investasi saja.’ Musibah sanggup terjadi kapan saja, kepada siapa saja. Jika tragedi alam terjadi pada diri Anda, uang yang Anda sudah alokasikan untuk pendidikan anak mungkin tergerus dan bahkan sanggup habis tanpa adanya perlindungan.
Jika Anda mempercayai satu ataupun lebih mitos diatas,
saatnya Anda mematahkannya. 

Saya siap menjadi konsultan Anda, silahkan hubungi Muji Purkhon (HP/WA 081932170010)

Source: HSBC Indonesia

Subscribe to receive free email updates:

ADS