ADS

Sering Terjadi Tragedi Alam, Bangunan Milik Pemerintah Akan Diasuransikan


Bencana alam menyerupai gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan lain-lain akan terus menjadi langganan di sebagian besar pulau-pulau Indonesia, alasannya yakni negara ini memang rawan tragedi alam. Karena itu mitigasi sangat penting dilakukan untuk aneka macam aspek baik teknis maupun financial, semoga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tragedi tidak hanya bergantung pada dana APBN.

Menurut Wapres Jusuf Kalla, selama ini pembangunan aset menyerupai gedung dan infrastruktur lainnya tidak memerhitungkan asuransi, sehingga bila terjadi tragedi alam, semuanya menjadi beban APBN atau pemberian negara aneh untuk merehabilitasinya. Karena itu musibah yang tiba susul menyusul belakangan ini, berdasarkan Wapres, menjadi momen yang sempurna untuk mencari solusi ketahanan fiskal negara menghadapi tragedi alam.

“Bencana yang gres terjadi di Palu saja menghancurkan 2.000 sekolah, puluhan ribu rumah, dan infrastruktur lainnya. Tentu ini membutuhkan biaya yang sangat besar untuk memulihkannya. Makanya kita perlu mitigasi dari aneka macam aspek supaya rehabilitasi dan rekonstruksi tidak lagi mengandalkan APBN,” katanya ketika bicara di IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali, menyerupai dikutip siaran pers di Jakarta, Senin (15/10/2018).

Untuk itu Kementerian Keuangan telah menyusun planning strategis pembiayaan dan asuransi untuk risiko musibah itu. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketika ini pemahaman masyarakat dan pemerintah kawasan terhadap asuransi tragedi masih sangat kurang. Padahal dengan aset yang terlindungi asuransi, akan lebih cepat dibangun kembali sesudah terkena musibah tanpa harus mengandalkan dana dari pusat.

“Untuk sementara ini kita akan memulai mengasuransikan gedung-gedung pemerintah di Jakarta dan menyusul di kota-kota lainnya. Harus dibentuk taktik pembiayaan dan asuransi risiko tragedi untuk mendukung masyarakat dan pemerintah yang tangguh terhadap bencana. Makara tidak mengandalkan APBN yang anggarannya sudah rutin dan terikat menyerupai pendidikan, kesehatan, transfer daerah, dan lain-lain,” jelasnya.

Menpupera Basuki Hadimuljono menambahkan, ke depan akan dilakukan pendekatan build back better untuk mitigasi bencana. Strategi ini untuk menyadarkan masyarakat jikalau sesudah tragedi bukan hanya kembali membangun, tapi seluruh rumah dan infrastruktur yang kembali dibangun itu harus tangguh terhadap tragedi alam.

“Di Palu ini sudah mulai kami lakukan. Makara bukan sekadar membangun kembali. Kota Palu direncanakan dengan lebih baik dan tangguh terhadap bencana, masterplan-nya disusun bersama Kemenpupera, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Bappenas, dan lain-lain sebagai penerapan konsep build back better itu,” tuturnya.

sumber:  housingestate

Subscribe to receive free email updates:

ADS