ADS

Lini Perjuangan Asuransi Rekayasa Tertekan


Kinerja lini perjuangan asuransi rekayasa yang tertekan pada semester I/2018 diperkirakan masih akan berlanjut hingga final tahun ini. Hal ini menyusul planning pemerintah menunda sementara sejumlah proyek infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menuturkan, pertumbuhan lini perjuangan asuransi rekyasa tercatat tumbuh kasatmata pada 2017 alasannya yaitu didukung maraknya proyek-proyek konstruksi. Pihaknya memperkirakan proyek-proyek tersebut berlanjut dan bertambah pada tahun ini. 

Namun, pemerintah tetapkan menunda dan membatalkan beberapa proyek seiring dengan kondisi ekonomi. Alhasil, asuransi rekayasa yang direncanakan juga batal. 

Hal ini menyebabkan premi bruto lini perjuangan asuransi rekayasa mengalami pertumbuhan negatif pada semester I/2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. AAUI mencatat, premi bruto asuransi rekayasa pada semester I/2018 tercatat sebesar Rp838,60 miliar atau menurun 15,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun kemudian sebesar Rp991,54 miliar. 

Pertumbuhan negatif ini sejalan dengan keputusan pemerintah untuk memangkas 14 proyek infrastruktur pemerintah senilai Rp264 triliun pada semester I/2018. 

"Kami memprediksi kondisi pembatasan proyek-proyek konstruksi masih akan berlanjut hingga final tahun alasannya yaitu mengingat komponen belanja impor naik alasannya yaitu nilai tukar rupiah," katanya, Rabu (12/9/2018). 

Namun, AAUI optimistis kinerja lini perjuangan asuransi rekayasa yang diprediksi tertekan hingga final tahun tidak akan memengaruhi sasaran pertumbuhan industri asuransi umum hingga final tahun. Hal ini alasannya yaitu pangsa pasar lini perjuangan asuransi rekayasa hanya sebesar 2,5% terhadap total industri asuransi umum pada semester I/2018. 

Pangsa pasar lini perjuangan asuransi rekayasa pada pertengahan tahun ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun kemudian sebesar 3,3%. 

"Kami memprediksi total pertumbuhan premi hingga final tahun 2018 minimal sanggup tercapai 10%," imbuhnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan sejumlah proyek infrastruktur akan ditunda sebagai langkah untuk menekan laju impor yang diperlukan sanggup menciptakan nilai tukar rupiah kembali stabil. 

sumber: bisnis 

Subscribe to receive free email updates:

ADS