ADS

Hindari Risiko, Asuransi Properti Sulit Tumbuh Dua Digit


Pasar properti di dalam negeri diyakini sanggup tumbuh lebih baik di separuh kedua tahun ini. Hal ini dibutuhkan sanggup berimbas nyata bagi bisnis asuransi properti hingga tutup tahun 2018.

Dengan pasar properti lebih ranum, perolehan premi dari lini bisnis tersebut ikut terangkat. Makanya, pertumbuhan bisnis ini dinilai sanggup lebih tinggi ketimbang pencapaian di semester I-2018.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengakui, masih ada tantangan para pelaku usaha. Yakni mencari sumber bisnis lebih sehat untuk portofolio masing-masing perusahaan.

Beberapa tahun terakhir, sejumlah pemain asuransi kerugian menghindari potensi bisnis dari akun yang mempunyai klaim rasio cukup besar. "Sehingga akun tersebut dilepas semoga menerima hasil underwriting lebih baik," kata Dody, Jumat (31/8). Selektivitas masih berlanjut di separuh II tahun ini. Dus, pertumbuhan premi tak akan terlalu signifikan dibandingkan 2017.

Pertumbuhan premi dari lini perjuangan ini diyakini lebih dari 5%, tapi berat mencapai dua digit. AAUI mencatat semester I tahun ini pelaku perjuangan asuransi kerugian membukukan premi Rp 8,35 triliun dari lini bisnis asuransi properti. Jumlah ini naik 1,2% dari periode sama di 2017.

Pada semester I 2018, pangsa pasar dari lini bisnis ini tercatat 25,2% dari total premi Rp 33,13 triliun. Padahal, pada periode sama di 2017 porsinya menembus 27,7%.

Asuransi Tri Pakarta misalnya, mencatatkan premi Rp 319,5 miliar di semester I tahun ini. "Tumbuh 17,14% dibandingkan periode sama tahun kemudian Rp 272,7 miliar," kata Presiden Direktur Tri Pakarta Agung Abadi. Dari total premi hingga enam bulan di tahun ini, lini bisnis asuransi kebakaran menjadi kontributor terbesar, ialah 52% dari total premi atau setara Rp 166,2 miliar. Sampai simpulan 2018, Agung yakin, sanggup mengejar sasaran premi Rp 682 miliar.


Ada beberapa faktor yang mendorong lini bisnis ini di separuh kedua. Di antaranya pelonggaran loan to value (LTV) untuk pembelian properti sehingga menggairahkan pasar.

sumber: kontan

Subscribe to receive free email updates:

ADS