ADS

Kini Saatnya Perusahaan Asuransi Membidik Generasi Milenial


Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna mengatakan, jumlah penduduk Indonesia hingga simpulan 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa. Sementara yang mempunyai asuransi gres mencapai 1,7 %. 

"Jumlah penduduk yang sangat besar ini, merupakan opportunity, khususnya bagi industri asuransi di Indonesia untuk sanggup mengedukasi dan menjelaskan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat. Sehingga masyarakat akan sadar pentingnya asuransi untuk memproteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan menyerupai kecelakaan, sakit dan peristiwa alam lain yang mungkin datang, baik kepada diri sendiri, keluarga dan harta benda," papar Dadang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi membidik generasi milenial, dengan menciptakan layanan asuransi yang sesuai kebutuhannya. 

Langkah itu perlu dilakukan mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih 3%. 

Saat acara Insurance Day 2018 di Trans Studio Mal (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung,  Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengatakan, perusahaan asuransi harus memikirkan bagaimana asuransi sanggup memakai teknologi sehingga kanal semakin mudah. 

"Perusahaan asuransi harus melihat, bagaimana minat dan harapan masyarakat milenial. Bagaimanapun mereka yaitu potensi kedepan yang harus diharap," terang Riswinandi.

Menurut dia, dikala ini ada 137 perusahaan asuransi konvensional di Indonesia. Sebanyak 63 asuransi berbasis syariah, 167 pialang asuransi. Walau pun jumlahnya cukup banyak, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, total aset asuransi tumbuh 7,8% menjadi Rp677,9 triliun.

Selain membidik generasi milenial melalui teknologi, beberapa upaya yang sanggup dilakukan yaitu mempermudah aksesibilitas. Karena Indonesia yaitu negara kepulauan, perlu dipikirkan bagaimana biar tempat gampang mengakses asuransi. 

Perlu ada upaya agresif, alasannya angka inklusi asuransi kita yang masih rendah. Selanjutnya bagaimana memberi kepercayaan terkait klaim yang oleh masyarakat masih diragukan. Ini harus diyakinkan kepada masyarakat dan paham betul apa yang ia beli," timpal dia. 

Selama Kegiatan Insurance Day berlangsung, telah dilaksanakan acara literasi asuransi di 18 kota, dan menerima pangakuan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). 

Pengakuan itu sebagai acara "Literasi Asuransi Kepada Mahasiswa di Kota Terbanyak" dengan jumlah akseptor literasi tercatat sebanyak 6.065.

Insurance Day 2018 mengusung tema "Mari Berasuransi". 

Tema tersebut membawa pesan untuk gotong royong mengajak masyarakat Indonesia biar lebih mengenal asuransi. Salah satu caranya yaitu dengan melaksanakan literasi asuransi yang konsisten dan berkelanjutan.

sumber: sindonews

Subscribe to receive free email updates:

ADS