ADS

Industri Asuransi Didorong Atasi Risiko Dari Teknologi Baru


Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) mendorong perusahaan asuransi, perusahaan teknologi, dan pemerintah bantu-membantu menemukan cara mengatasi risiko yang timbul dari teknologi gres menyerupai drone dan kendaraan beroda empat tanpa sopir.

Sebuah laporan WEF menyebutkan perusahaan teknologi yang bergerak cepat dalam mengembangkan produk gres belum diiringi pengelolaan risiko atas kecelakaan dan kerugian dari teknologi terbaru.

Menurut WEF, kerugian dari teknologi terkait dengan kejahatan cyber berpotensi besar. Sebagai contoh, serangan cyber jaringan listrik di Timur Laut Amerika Serikat sanggup menimbulkan kerugian ekonomi senilai US$222 miliar.

"Risiko gres muncul dan risiko yang sudah ada menjadi lebih kompleks," demikian laporan WEF, dikutip Reuters, Jumat (13/10/017).

WEF menyatakan industri dan pemerintah akan mengembangkan data dan mengembangkan standar industri untuk memudahkan pengidentifikasian dan penanganan risiko baru.

Inisiatif tersebut akan dikembangkan pada pertemuan tahunan selanjutnya di Davos, Swiss, Januari 2018.

Dalam pertemuan WEF kali ini turut berpartisipasi penerima industri asuransi antara lain perusahaan asuransi Allianz (ALVG.DE), Swiss Re (SRENH.S), dan perusahaan teknologi Cisco (CSCO.O) serta Hitachi, bersama pejabat senior dari pemerintah termasuk Komisi Eropa, India, Jepang , Inggris, dan Amerika Serikat.

WEF mengadakan program regional di seluruh dunia dan menerbitkan penelitian perihal ekonomi global.

Sumber : Bisnis

Subscribe to receive free email updates:

ADS