ADS

Engineering Fee Industri Asuransi Masih Jadi Tantangan


Kendati capaian premi asuransi umum tumbuh positif, engineering fee masih menjadi tantangan untuk memaksimalkan profit sampai pertengahan 2018 ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S Dalimunthe mengakui industri asuransi masih mempunyai pekerjaan rumah untuk meningkatkan efisiensi  pada biaya operasionalnya, terutama biaya pemasaran.

“Ke depannya kami berharap perbaikan tidak hanya terjadi pada performa premi, tetapi juga pada biaya operasional perusahaan,” kata Dody ketika dihubungi Bisnis belum usang ini.

Perolehan premi industri asuransi mengalami pertumbuhan menggembirakan di level 13,23% menjadi Rp29,33 triliun. Hal ini memberikan bahwa industri asuransi mulai mengalami peningkatan pertumbuhan premi ke taraf double digit secara konsisten.

Total keuntungan komprehensif pada pertengahan tahun ini tercatat turun 7,85% menjadi Rp2,58 triliun (yoy). Hal tersebut diikuti dengan kenaikan beban perjuangan sebesar 11,26% atau senilai Rp2,73 triliun. Beban pemasaran menjadi salah satu faktor yang besar lengan berkuasa dengan kenaikan sampai 41,75% senilai Rp1,10 triliun.

“Juga perlu digaris bawahi bahwa performa pertengahan tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu. Kami tentunya mengharapkan performa ini sanggup terus dipertahankan,” paparnya.

Menurut Dody, AAUI sudah beberapa kali memberikan pendapat dan anjuran ke OJK terkait biaya akuisisi.

Penyampaian rekomendasi dilakukan sehabis melaksanakan diskusi dengan beberapa pihak ibarat Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) dan anggota AAUI. Sementara AAUI belum melaksanakan pertemuan formal dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Saat ini AAUI aktif melaksanakan koordinasi dengan OJK untuk mencari solusi atas tingginya biaya pemasaran di industri asuransi.

Pada ketika yang sama, CEO PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi turut mengakui bahwa engineering fee masih menjadi tantangan perusahaan dalam membuatkan bisnis.

“Iya masih. Makara kami memaksimalkan profit dengan menekan biaya operasional dan menaikkan hasil investasi,” tuturnya.

sumber: bisnis 

Subscribe to receive free email updates:

ADS