Hingga enam bulan pertama tahun ini bisnis asuransi kendaraan mengatakan kinerja yang positif. Sampai simpulan tahun, bisnis ini diprediksi sanggup terus melaju.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai ada beberapa faktor yang sanggup mendorong kinerja bisnis ini di semester kedua. Salah satunya ialah faktor tradisi, dimana perolehan premi di paruh kedua biasanya lebih kencang ketimbang semester pertama.
Salah satunya ialah faktor renewal premi yang kebanyak dilakukan di kuartal keempat.
Di samping itu, tren pasar otomotif juga ikut mendukung hal ini. Dimana biasanya penjualan kendaraan di simpulan tahun menjadi salah satu masa panen, seiring dengan banyaknya promo yang diberikan ATPM hingga diler untuk memacu gairah pasar.
Terlebih jikalau pertumbuhan ekonomi dan faktor nilai tukar rupiah sanggup makin dijaga. Dus, daya beli masyarakat sanggup tetap kuat.
Makanya, bukan tak mungkin pertumbuhan premi dari lini perjuangan ini masih sanggup lebih tinggi daripada semester I-2018. "Asuransi kendaraan termasuk salah satu lini bisnis Yang prospek pertumbuhannya sanggup dua digit di tahun 2018," kata beliau baru-baru ini.
Sebagai catatan AAUI mencatat selama enam bulan pertama tahun ini, premi yang didapat dari lini bisnis ini mencapai Rp 9,2 triliun, naik 9% jikalau dibandingkan periode yang sama di tahun kemudian yang sebesar Rp 8,4 triliun.
sumber: kontan