ADS

Kemenhub Optimalkan Jembatan Timbang Dan Kapal Roro


Dalam rangka mendukung efisiensi di bidang logistik, Kementerian Perhubungan mengoptimalkan jembatan timbang dan kapal Ro-Ro. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam FGD bertema "Optimalisasi Jembatan Timbang Dan Peran Kapal Ro-Ro Sebagai Alternatif Angkutan Truk Untuk Mengurangi Kepadatan Jalur Pantura" di The Akmani Hotel, Jakarta pada Kamis (26/10).

Menurut Menhub dengan mengoptimalkan fungsi jembatan timbang, maka truk akan lebih tertib dan jalan akan terawat.

"Dengan berfungsinya jembatan timbang dengan baik, maka kita akan me-manage kemudian lintas, akan merawat jalan, akan menertibkan angkutan truk yang muatannya berlebih," ujar Menhub.

Agar tugas dari jembatan timbang ini sanggup optimal, Menhub menjelaskan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah.

"Jembatan timbang tahun kemudian sudah diserahkan pengelolaannya kepada kita (Pemerintah Pusat) dan tahun ini sudah kita lelang. Beberapa jembatan timbang juga harus kita perbaiki untuk meningkatkan pelayanannya. Nantinya, jembatan timbang ini akan dikelola secara profesional oleh swasta," terang Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan gosip yang terjadi di jalur darat.

"Sekarang ini gosip yang terjadi yaitu truk-truk yang melintas Jakarta-Surabaya sebanyak 12.000 truk, ini overloaded, terlalu berat. Kalau terlalu berat, maka akan menjadikan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan," terang Menhub.

"Katakan ada truk harusnya angkut 15 ton, tapi ia angkut 30 ton, ia minta bayaran relatif murah tapi nanti jalan jadi rusak," lanjut Menhub.

Menurut Menhub, apabila masyarakat tak kunjung merubah paradigma dari darat ke laut, sanggup dibayangkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dan terkait logistik, bagaimana distribusi barang yang mengandung hajat hidup banyak orang. Untuk itu, Menhub membuktikan dengan penertiban berat truk maka kapal RoRo akan lebih kompetitif.

"Dengan kita menertibkan berat truk, maka kita harapkan umur daripada jalan kita makin baik dan pada dikala itu (kapal) RoRo akan kompetitif," terang Menhub.

Menhub juga menjelaskan prosedur truk yang melintas Jakarta-Surabaya diakomodir oleh kapal RoRo.

"Sekarang ini truk yang melintas dari Jakarta ke Surabaya ada 12.000 unit. 12.000 unit niscaya tidak ke Surabaya semua. Ke surabaya itu kita ambil full katakanlah 6.000 unit. Target pertama kali kita ambil 30 persen ada 2.000 unit. 2.000 unit itu ada kebutuhan 10 kapal roro yang jalan," terang Menhub.

Saat ini, kapal RoRo yang beroperasi sudah melayani 3 lintasan. Menhub berharap layanan kapal RoRo akan terus bertambah.

"Yang sudah jalan kapal RoRo itu ada Jakarta-Panjang, Surabaya-Lembar Lombok, juga Surabaya-Padang Bai. Kaprikornus jikalau ada logistik dari Surabaya tidak lewat Bali lagi, sudah berkuranglah dan itu lebih ekonomis. Ke depannya, saya harap layanan kapal RoRo terus bertambah," terang Menhub.

Menhub Ingin Daya Saing Priok Meningkat

Kapal RoRo menjadi alternatif bagi konektivitas logistik antara Jakarta-Surabaya, sehingga biayanya menjadi lebih ekonomis. Menhub menilai hal ini sanggup memperlihatkan pinjaman bagi Tanjung Priok untuk jadi hub pelabuhan lebih baik.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan dengan adanya kapal-kapal besar bersandar di Tanjung Priok, maka evaluasi konkret terhadap Tanjung Priok semakin baik.

"Sekarang sentimen konkret terhadap Tanjung Priok makin baik. Dengan adanya kapal-kapal besar, menyerupai CMA-CGM. Kalau dulu  (CMA-CGM) hanya ke Amerika, 2 minggu kemudian yang ke Eropa sudah mulai dilakukan," terang Menhub.

Menhub optimis keikutsertaan International Shipping Line (ISL) sanggup menarik fungsi dan acara logistik lainnya.

"Saya menghargai itu sebab dengan adanya kemauan International Shipping Line (ISL) untuk turut serta dalam acara konektivitas logistik di Tanjung Priok niscaya akan menarik fungsi-fungsi dan acara logistik lainnya," ujar Menhub.

Upaya ini sesuai dengan Nawacita nomor 7, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Untuk itu, Menhub harap daya saing Tanjung Priok dan daya saing logistik Indonesia semakin baik.

"Kita ingin sekali daya saing Pelabuhan Tanjung Priok dan daya saing logistik Indonesia semakin baik," tutup Menhub.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan Darat Pandu Yunianto, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi, Wakil Ketua Umum DPP Aptrindo Kyatmaja Lookman, Ketua Umum INFA Mayjen Tentara Nasional Indonesia Marinir (Purn) Eddy Oetomo, Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo, Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno, dan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio.

sumber: emaritim

Subscribe to receive free email updates:

ADS