ADS

Jenis Jenis Asuransi

Secara garis besar, di Indonesia dikenal 2 (dua) jenis asuransi, yaitu asuransi tradisional dan asuransi non-tradisional. Mari kita simak pembahasan lanjutnya.

Asuransi Tradisional

 yaitu asuransi tradisional dan asuransi non Jenis Jenis AsuransiPengertian Polis Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) berdasarkan definisi dari LOMA (Life Office Management Association) adalah:

“Polis Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) ialah polis di mana di dalam polis tersebut perusahaan asuransi berjanji untuk membayar manfaat atas tamat hidup orang yang diasuransikan/tertanggung.”

Asuransi tradisional juga mempunyai banyak sekali jenis, yang masing-masing akan dijelaskan menyerupai berikut :

1. Asuransi Term life (berjangka)

Asuransi berjangka hanya menunjukkan proteksi dalam jangka waktu tertentu saja. Proteksinya sanggup sesingkat naik pesawat dari Jakarta ke Semarang selama kurang dari dua jam atau selama 20 tahun. Ciri khasnya, ada batas waktu proteksi asuransi. Selain itu, kalau tidak terjadi risiko, uang asuransi tidak dikembalikan atau hangus.

Asuransi jenis ini mempunyai premi paling murah di antara asuransi lainnya. Uang pertanggungannya pun sanggup besar, mencapai miliaran dengan premi yang tidak terlalu menguras isi kantong. Asuransi jenis term life tidak mempunyai nilai tunai. Jika pada masa berakhirnya kontrak asuransi si tertanggung masih sehat walafiat, kontrak berakhir dan tidak ada uang yang diberikan kepada tertanggung.


2. Asuransi whole life (seumur hidup)

Asuransi ini mengandung nilai tabungan. Masa proteksinya pun lebih panjang, sampai mencapai 99 tahun. Asuransi ini disebut sebagai penyempurnaan asuransi term life yang tidak mempunyai nilai tunai. Namun nilai premi yang wajib dibayarkan nasabah juga lebih mahal dibanding asuransi term life.

Pada asuransi whole life, dikala kontrak berakhir dan tertanggung masih sehat walafiat, ada nilai tunai yang diberikan kepada nasabah. Nilai tunai polis whole life sanggup dijadikan agunan proteksi dan ada bonus dividen dari perusahaan bagi pemegang polis whole life. Selain itu, kalau tidak sanggup membayar preminya, pemegang polis sanggup mengambil dana dari nilai tunai ini. Fitur ini tidak ada pada jenis asuransi term life.

3. Asuransi endowment (dwiguna)

Jenis asuransi tradisional ketiga ialah endowment. Jenis ini bersifat menyerupai asuransi berjangka juga sebagai tabungan. Bentuk asuransi endowment beragam. Selain mempunyai nilai tunai, ada juga dana yang dikeluarkan secara berjangka sebelum masa kontrak asuransi berakhir. Dana ini keluar secara terjadwal contohnya 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali. 

Misalnya menyerupai asuransi pendidikan yang mengeluarkan dana dikala si anak berusia 5 tahun untuk biaya masuk TK, 7 tahun untuk biaya masuk SD dan seterusnya. Sayangnya, premi asuransi endowment ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan premi asuransi berjangka maupun whole life.

Asuransi non-tradisional

Jenis asuransi non tradisional hanya satu yaitu unit link. Selain berfungsi sebagai proteksi, juga berfungsi sebagai investasi. Uang premi yang dibayarkan sebagian dipakai untuk membayar proteksi dan sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.

Pemegang polis akan diminta menentukan di mana akan ditempatkan investasinya, apakah pada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, atau pasar uang.

Untuk asuransi jenis unit link ini cukup rumit dan lebih sulit untuk dipahami. Sehingga calon nasabah harus benar-benar memperhatikan dan meneliti lebih jauh.


Sumber : kompas.com

Subscribe to receive free email updates:

ADS