ADS

Waskita Karya: Semua Kerugian Di-Cover Asuransi


PT Waskita Karya Tbk (WSKT) belum mengetahui berapa total kerugian akhir konstruksi ambruk di sejumlah proyek layang (elevated). Hanya saja, BUMN konstruksi ini mengungkapkan bahwa proyeknya telah di cover asuransi.

Direktur Operasi II Waskita Karya Nyoman Wirya Adnyana mengatakan, kerugian tersebut masih dihitung alasannya ialah masih dalam proses investigasi.

"Tapi yang terang tadi kan saya sudah sampaikan bahwa itu termasuk cover dangan CAR asuransi," tuturnya, di Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Dia melanjutkan, berapa nilai ataupun range kerugian tergantung pihak asuransi yang menghitung. Pasalnya, semenjak awal proyek dikerjakan Waskita Karya eksklusif mengasuransikan seluruhnya.

"Kita asuransikan total, nah itu beliau akan liat berapa sih yang kejadiannya kemarin insiden itu apakah Rp10 atau Rp20 akan dicek," tuturnya.

Menurut Nyoman, asuransi masuk ke dalam bab Tim Evaluasi Proyek Elevated. Artinya, penilaian dapat simpulan kurang lebih dalam waktu dua minggu. "Kita kerjasamanya ada sama Jasa Raharja dan perusahaan-perusahaan BUMN. Kalau satu paket satu perusahaan," ujarnya.

Saat ini, penilaian sedang dilakukan dengan menunjuk Tim Evaluasi Proyek Layang yang dipimpin Budi Harto selaku Direktur Utama Adhi Karya. Sejauh ini, gres satu proyek layang yang diizinkan untuk kembali dikerjakan yakni Jembatal Holtekamp, Papua.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun tidak mau berspekulasi, kalau seandainya ada lagi kecelakaan konstruksi proyek layang, pasca evaluasi. Malahan pemerintah belum mau memikirkan apa yang dilakukan kalau insiden serupa terjadi.

Tercatat kurang lebih ada 14 kecelakaan konstruksi yang terjadi dalam kurun waktu 2 tahun terkahir. Dari 14 masalah tersebut, 6 diantaranya merupakan proyek konstruksi yang digarap oleh Waskita Karya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta seluruh proyek layang (elevated) yang tengah dikerjakan tidak boleh sementara. Hal tersebut berimbas pada penghentian sementara proyek besar di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Presiden menegaskan, penghentian proyek elevated tersebut, tidak hanya pada infrastruktur jalan tol, tetapi menyeluruh termasuk light rail transit (LRT) dan fly over di seluruh Indonesia. Jokowi juga meminta semoga seluruh proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah diawasi ketat secara rutin.

sumber: okezone

Subscribe to receive free email updates:

ADS