ADS

Kuartal I, Asuransi Umum Tumbuh 10%


Industri asuransi umum bakal mulai agresif pada kinerja awal tahun 2018. Ini angin segar untuk industri asuransi sehabis sempat mencetak perlambatan kinerja sepanjang tahun lalu.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan, industri asuransi umum akan tumbuh sekitar 10% di kuartal pertama. Direktur Eksekutif AAUI Doddy Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, lini asuransi properti dan kendaraan bermotor masih akan menyumbang bantuan terbesar dalam mendongkrak pertumbuhan premi asuransi umum.

Kedua lini bisnis ini didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat di awal tahun ini. Misalnya, penjualan properti residensial tetap tinggi dengan banyaknya pemukiman dan apartemen baru.

"Harapan kami di kuartal I-2018 ini sanggup tumbuh 10%, Karena estimasi sampai tamat tahun ini yaitu naik 10%," kata Doddy kepada KONTAN, Jumat (21/4). Di kuartal kedua tahun ini, AAUI optimistis bisnis asuransi umum akan tumbuh positif.

Kalangan industri mengiyakan proyeksi tersebut. Salah satunya, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia telah membukukan premi senilai Rp 493 miliar di kuartal I-2018. Vice President Director Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro mengatakan, jumlah itu naik hampir 10% secara year on year (yoy) dari posisi sebelumnya Rp 450 miliar.

"Cabang-cabang kami sudah membuahkan hasil dan kami juga sanggup pelengkap beberapa akun baru," terangnya. Cakrawala Proteksi membidik akan meraih premi senilai Rp 1,2 triliun di tamat tahun ini. Angka ini naik sekitar 20% dari pencapaian Rp 1,01 triliun di tamat tahun lalu. Adapun, dalam tempo tiga bulan, Cakrawala Proteksi sudah merealisasikan 41,08% dari sasaran tahunan.

Sementara itu, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sudah membukukan premi mendekati Rp 1 triliun di kuartal I-2018. Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing menyampaikan, pencapaian yang maksimal tersebut masih ditopang oleh lini bisnis yang mempunyai bantuan besar.

Sebut saja, kinerja asuransi properti dan kendaraan bermotor bertumbuh baik, begitu pula dengan bisnis asuransi aneka dan marine cargo yang turut mencetak kinerja apik. Namun, Sahata tidak membeberkan secara perinci mengenai pertumbuhan tersebut. "Pertumbuhan premi secara year on year (yoy) cukup oke, naik sekitar 8%," ujarnya.

Pada kuartal kedua, Sahata yakin untuk sanggup menggapai sasaran alasannya ekonomi mulai membaik. Hingga tamat tahun 2018, Jasindo membidik perolehan premi senilai Rp 5,8 triliun. Adapun dalam tempo tiga bulan, Jasindo sudah memenuhi sekitar 17,24% dari sasaran perolehan premi di tahun ini.

sumber: kontan

Subscribe to receive free email updates:

ADS