ADS

Tips Menentukan Dan Menghadapi Biro Asuransi

Kehadiran biro asuransi kadang jadi momok angker bagi kita yang awam dengan produk-produk asuransi. Sekali mendapatkan mereka, ada anggapan, kita bakal terus-terusan 'dikejar' penawaran produk.

Padahal, tolong-menolong kehadiran biro asuransi bisa membantu Anda menyiapkan diri dari segi keuangan untuk keperluan di masa depan. Untuk itu, Chief Agency Director Sequis Life Bambang Rudijanto membagikan sejumlah tips menghadapi biro asuransi.

 Kehadiran biro asuransi kadang jadi momok angker bagi kita yang awam dengan produk Tips Memilih dan Menghadapi Agen Asuransi 1. Sebelum menemui biro asuransi tentukan tujuan finansial Anda.

Apa tujuan mengambil asuransi? Bisa saja untuk dukungan jiwa murni, perlindungan sekaligus berinvestasi, persiapan dana hari tua, persiapan biaya pendidikan anak, dan persiapan biaya kesehatan.

"Peran biro harus digali, supaya mereka bisa memberi nasihat," ujar Bambang dalam diskusi bersama media.

2. Bersikap kritis.

Tanyakan dengan rinci bagaimana cara menghitung uang pertangguangan, apa hal yang dicakup (cover) dan tidak oleh perusahaan asuransi, bagaimana mekanisme klaim, dan bagaimana pembayaran premi.

3. Bersikap jujur.

Anda harus bersikap jujur mengenai isu data pribadi, riwayat kesehatan, serta kemampuan membayar premi.
"Ukur kemampuan membayar premi sesuai kebutuhan. Kalau bisa menyisihkan minimal 10% dari penghasilan tahunan sudah bagus," jelasnya.

4. Memilih Agen yang Tepat

Jangan hanya bergantung pada biro asuransi dan pilihlah biro yang tepat. Bagaimana menentukan biro yang tepat? Berikut tips komplemen dari Bambang.
Karakteristik biro yang sempurna ialah yang menggali terlebih dulu kebutuhan finansial Anda. Mereka lebih banyak mendengarkan Anda ketimbang berbicara. Mereka membantu menimbang kemampuan finansial Anda secara jujur dan mempunyai alasan yang solid mengenai profesi mereka.

Selain keempat tips tersebut, bila Anda termasuk fans dari Safir Senduk & Rekan, berikut ada tips menentukan biro asuransi dari Rakhmi Permatasari, Konsultan dari Safir Senduk & Rekan, apa saja? Silakan,

  1. Begitu banyak jenis asuransi yang ditawarkan biro asuransi. Tapi perlu diingat, tidak semua produk asuransi perlu Anda miliki. Setiap orang punya kondisi keuangan yang berbeda sehingga kebutuhan akan produk asuransi pun belum tentu sama. Jadi, jangan asal beli. Kenali produknya terlebih dulu. 
  2. Bukan hanya menentukan jenis asuransi saja yang perlu diperhatikan, namun juga menentukan polis dari setiap produk asuransi. Bacalah klausul polis dengan seksama supaya benar-benar memahami biaya dan dukungan yang akan diperoleh. Seringkali terjadi kesalahan, dukungan dari polis yang dipilih ternyata kurang memenuhi kebutuhan, atau sebaliknya, melebihi kebutuhan sehingga sia-sia.
  3. Untuk jenis asuransi yang sama sekalipun, nilai premi yang ditawarkan antara suatu perusahaan asuransi dengan lainnya berbeda-beda, atau dikenal dengan istilah company policy. Pilihlah yang memperlihatkan nilai pertanggungan dan pelayanan yang setara namun nilai preminya cukup bersaing.
  4. Perhatikan penyebab utama terjadinya risiko. Perusahaan asuransi hanya akan mengganti klaim atas kerugian yang disebabkan oleh faktor yang telah menjadi kesepakatan. Misalnya, tidak semua jenis pengobatan penyakit ditanggung asuransi kesehatan lantaran ada beberapa pengecualian. 
  5. Amati rekam jejak perusahaan asuransinya, apakah telah terdaftar di Kementerian Keuangan atau tidak (cek di www.bapepam.go.id). Itulah taktik untuk mendeteksi kualitas perusahaannya apakah cukup sehat sehingga bisa melayani klaim nasabah. Banyak kasus nasabah merasa kecewa lantaran sulit mendapatkan klaim yang menjadi haknya. Hati-hati, pelayanan tidak memadai menyerupai biro asuransi yang tidak mengerti atau tidak bisa menjelaskan produk yang ditawarkan seringkali terjadi,yang berakibat merugikan nasabah.

Ada juga tips cerdas memilih biro asuransi dari Asep Sopyan, seorang business partner dari sebuah Asuransi terkenal, apa itu? Ini..

  1. Usianya masih relatif muda. Seorang biro dibutuhkan masih hidup ketika nasabahnya meninggal dunia, sehingga beliau bisa mengurusi klaim nasabahnya. Tentunya tidak ada yang tahu problem umur; biro yang masih muda pun bisa jadi meninggal lebih dulu. Tapi bicara keinginan hidup, kita bisa berkata bahwa biro yang masih muda mempunyai usia keinginan hidup yang lebih usang daripada biro yang usianya lebih tua.
  2. Sudah mempunyai produk yang ditawarkannya. Adalah ironi bila biro yang menawari suatu produk asuransi kepada anda, beliau sendiri belum memilikinya. Pastikan anda menanyakan ini. Kalau perlu, anda bisa meminta lihat polis yang beliau punya. Hal ini bukan sekadar untuk memastikan beliau punya polis atau tidak, tapi terutama untuk mengecek keterangan-keterangan yang diberikannya. 
  3. Memiliki lisensi keagenan dari AAJI. Pastikan calon biro anda mempunyai lisensi keagenan dari AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia). Anda bisa menanyakannya pribadi kepadanya, dan beliau akan bahagia memperlihatkan lisensinya.
  4. Sudah cukup usang jadi agen, tapi juga tidak terlalu lama. Sudah cukup usang jadi biro memperlihatkan konsistensi beliau dalam profesinya. Kalau biro masih baru, bisa jadi beliau akan beralih profesi ketika prestasinya sebagai biro kurang bagus. Sebaliknya, biro yang sudah terlalu usang mungkin nasabahnya sangat banyak sehingga perhatiannya kepada anda tidak akan sebaik kalau nasabahnya masih sedikit.
  5. Menguasai produk dengan baik. Agen yang penguasaan produknya bagus, beliau akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan anda secara meyakinkan. Anda akan mengetahui apakah kriteria ini terpenuhi dari jawaban-jawabannya; bila jawabannya menambah kebingungan, berarti beliau kurang menguasai produknya. Atau mungkin beliau cukup menguasai tapi cara penyampaian kurang tepat. Beri beliau kesempatan untuk berlatih dengan calon nasabah lain.
  6. Mudah dihubungi dan bukan orang yang sibuk. Agen yang masih nyambi dengan pekerjaan lamanya, mungkin beliau akan mendahulukan pekerjaannya ketimbang merespon undangan anda. Bukan lantaran beliau mau begitu, tapi terkadang sifat pekerjaannya memang mendesak untuk diprioritaskan. Praktis dihubungi berarti cepat merespon ketika anda menghubungi dia, baik lewat telepon, sms, atau email. Pindahlah ke biro lain bila anda merasa biro yang anda hubungi lambat mengatakan respon atas pertanyaan atau undangan anda.
  7. Memahami perencanaan keuangan. Asuransi merupakan cuilan dari perencanaan keuangan. Agen asuransi yang baik akan ikut membantu perencanaan keuangan anda supaya keuangan anda sehat, bukan sekadar mengejar premi besar. Menurut para perencana keuangan, maksimal premi untuk asuransi ialah 10% dari penghasilan. Khusus produk unit link, lantaran beliau sekaligus investasi, maka maksimal preminya bisa lebih besar, mungkin 15 atau 20%.
  8. Bisa jadi teman. Agen asuransi ialah kawan seumur hidup. Poin ini penting. Seorang biro yang baik akan bahagia bila beliau dianggap sahabat oleh nasabahnya. Seorang biro tidak akan keberatan bila diundang main ke rumah oleh nasabahnya, walaupun sekadar untuk ngobrol ngalor-ngidul. Agen yang baik selalu bahagia bersilaturahim.
  9. Pilihlah dari beberapa agen. Setelah anda menemukan biro yang memenuhi kriteria di atas, anda memerlukan beberapa perbandingan. Kalau perlu panggillah beberapa biro ke rumah, kemudian pilih yang paling cocok dengan anda.

Oleh lantaran itu, Anda juga wajib berhati-hati terhadap Agen Asuransi menyerupai ini :

  1. Agen asuransi yang tak bersertifikasi, untuk melindungi kepentingan Anda sendiri dari biro asuransi yang bandel atau masuk daftar hitam lantaran berperilaku negatif.
  2. Agen asuransi yang menawari asuransi lebih dari satu perusahaan asuransi yang sejenis, contohnya sama-sama produk asuransi jiwa. Karena hal tesebut tidak dibolehkan.
  3. Agen asuransi yang tidak baik dan suka menjelek-jelekkan, bahkan meminta Anda menutup asuransi usang yang Anda miliki. Agen yang baik akan memperlihatkan solusi lewat bedah polis. Kalau ada kekurangan, gres Anda ditawarkan produk gres yang sanggup menutupi kekurangan tersebut.
  4. Agen asuransi yang tidak sanggup mengatakan citra realistis dan sesuai proporsi, hanya mengatakan akad manis, dan muluk-muluk. Yang terpenting, Anda tahu benar besar risiko dan masih bisa mendapatkan risiko tersebut.
  5. Anda sanggup mengetahui bahwa seorang biro itu baik atau tidak. Caranya, kalau beliau pribadi menyodorkan produk tanpa bertanya wacana kebutuhan Anda, tinggalkan saja. Agen yang baik akan mencoba mencari tahu dulu kebutuhan Anda lantaran tak semata menjual.
  6. Lebih baik pilih perusahaan asuransi daripada biro asuransinya. Apalagi bila dihadapkan dengan rating perusahaan asuransi. Memang, sih, biro juga penting. Tetapi sebagus-bagusnya agen, kalau perusahaan bangkrut, yang membayar klaim bukan agen, toh.
  7. Pindah biro asuransi boleh-boleh saja, tetapi itu ialah cara terakhir. Misalnya, Anda kesal lantaran biro tidak kooperatif, terutama ketika klaim tidak diurus. Hubungi customer service, dan ceritakan pokok permasalahan itu.


Demikian tips untuk menentukan dan menghadapi biro asuransi, agar bermanfaat.

[Sumber : Republika Online, myallisya.com, readersdigest]

Subscribe to receive free email updates:

ADS