ADS

Prospek Cerah, Perusahaan Asuransi Umum Genjot Segmen Ritel


Pasar asuransi umum yang menyasar segmen ritel diprediksi terus tumbuh alasannya didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat. Sejumlah perusahaan yang awalnya fokus di segmen korporat pun sekarang mulai melirik pasar ini.

Dody A.S. Dalimunthe Executive Director Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan segmen ritel akan berkontribusi besar terhadap kinerja asuransi umum tahun ini. Apalagi, perusahaan makin gencar meluncurkan produk asuransi yang menyasar pasar ritel.

“Yang niscaya dengan semakin banyaknya produk-produk asuransi ke ritel yang dibentuk oleh perusahaan-perusahaan asuransi umum, maka akan meningkatkan pertumbuhan segmen ritel. Hal tersebut sangat memungkinkan didukung dengan maraknya pemasaran melalu jaringan digital dan teknologi finansial,” kata Dody kepada Kontan.co.id, Selasa (15/5).

Menurutnya, segmen ritel memiliki sejumlah kelebihan ketimbang korporat atau perusahaan. Pertama, nilai pertanggungan ritel relatif kecil, sehingga dalam pencatatan hasil underwriting akan lebih menguntungkan.

Kemudian, segmen ritel sendiri, lebih banyak memanfaatkan kapasitas retensi. Retensi yakni risiko yang ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi dan tidak dilimpahkan kepada perusahaan reasuransi atau perusahaan asuransi lain.

Menurutnya, dengan sketsa retensi tersebut sanggup memangkas trasaksi reasuransi ke luar negeri dan ini menguntungkan transaksi keuangan nasional. Karena dengan ini sanggup menekan larinya premi ke luar negeri dan untuk mendukung reasuransi dalam negeri.

Sayangnya, asuransi di pasar ritel di Indonesia masih menghadapi kendala, di antaranya, belum ada kewajiban kepemilikan asuransi untuk kendaraan bermotor dan properti. Padahal, kedua lini bisnis ini berkontribusi besar bagi pendapatan premi asuransi umum di Indonesia.

Hal ini perparah, oleh kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengikuti asuransi juga masih rendah. Di beberapa negara lain bahkan telah mewajibkan adanya asuransi kebakaran dan asuransi kendaraan.

“Di negara lain ada asuransi kebakaran ketika akan membangun rumah dan juga asuransi kendaraan bermotor ketika membeli kendaraan,” pungkasnya.

Merujuk data AAUI sampai final 2017, tercatat bahwa segmen ritel hanya berkontribusi 20% dari total pendapatan premi asuransi umum di Indonesia. Asuransi umum sendiri, memiliki lini bisnis menyerupai asuransi properti, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan diri, asuransi kesehatan, asuransi aneka dan lainnya.



sumber: kontan 

Subscribe to receive free email updates:

ADS