ADS

5 Kesalahan Yang Umum Di Lakukan Ketika Orang Membeli Polis Asuransi Jiwa.



Apakah anda sudah punya polis asuransi?

Sudah merasa Aman dengan polis yang anda punya sekarang?

Etss.. Tunggu dulu,..
Apakah Anda pernah mendengar pepatah 
"Hati-hati jaman kini orang Bisa saja gulung tikar , walaupun punya Asuransi"

Tentu anda tidak mau bukan, sudah punya Asuransi tapi ternyata melaksanakan kesalahan dalam membeli polis asuransi, dan sanggup saja menjadi salah satu sumber pemicu problem di kemudian hari. 

Saya Muji Purkhon melalui www.bukapolisasuransi.blogsopt.com, akan membagikan Pengalaman di lapangan ihwal 5 kesalahan yang umum di lakukan ketika orang membeli polis asuransi jiwa, 
silahkan di baca.

1. Belom mengerti dengan baik dan benar manfaat polis

Ini ialah kesalahan yang paling banyak saya temui di lapangan, banyak teman atau nasabah saya yang sudah mempunyai polis asuransi, namun tidak mengerti apa isi polisnya baik jumlah uang pertanggungan maupun manfaat apa saja yang tertera dalam polis.
Mereka tidak mengerti apa-apa saja yang di cover ataupun yang tidak di cover dalam polis yang sudah mereka beli, bahkan tidak jarang dari mereka yang sudah merasa kondusif sudah tercover seluruhnya dari segala macam resiko, padahal belom tentu demikian.
Hal ini gres muncul problem bila suatu hari terjadi klaim, dan ternyata apa yang di klaim tidak termasuk ke dalam apa yang di cover dalam isi polis.

2. Memiliki Uang Pertanggungan (UP) yang sekenanya jumlah nya 

Setelah saya melihat dan membuka isi polis dari teman atau nasabah saya, seringkali saya terkaget, alasannya ialah banyak dari mereka yang mempunnyai polis dengan nilai pertanggungan tidak sesuai dengan "nilai ekonomi" nya bahkan tidak jarang UP yang sekenanya atau tidak cukup jumlah nya,bahkan cenderung terlalu kecil.
Uang Pertanggungan atau UP ialah uang yang menanggung nilai jiwa orang yang diasuransikan.
Misalnya Anda membeli asuransi jiwa, UP ialah yang diterima mahir waris ketika Anda meninggal.
 Mengapa saya katakan UP yang sekenanya jumlah nya? 
Karena mungkin saja demi mengejar premi kecil mereka (nasabah asuransi) mendapatkan saja perhitungan UP di anjuran yang di berikan oleh agen. 
Menurut saya orang yang Tinggal di kota BESAR dengan biaya hidup menyerupai sekarang, bagi seseorang diharapkan UP (Uang Pertanggungan) minimal senilai Rp 1 Milyar, sayangnya aneka macam polis yang saya lihat nilai Uang Pertanggungan nya masih di bawah Rp 1 Milyar , bahkan masih ada saja yang dibawah Rp100 juta,  Padahal orang tersebut sanggup saja underinsured, yang sanggup saja mengakibatkan ekonomi keluarga sanggup tetap saja bertanya kan bila sang kepala rumah tangga meninggal atau terkena tragedi alam sakit kritis.

3. Salah fokus menyantumkan nama orang yang menjadi mahir waris

Kesalahan ini sanggup saja muncul alasannya ialah adanya niat baik, yaitu ingin menunjukkan dana warisan ke anak tercinta.
Namun sanggup saja menjadi kesalahan bila orang menyantumkan mahir waris anaknya yang masih di bawah umur.
Silahkan cek dan buka polis asuransi Anda lagi, siapa yang Anda cantumkan sebagai mahir waris atau peserta manfaat atau pemaslahat dalam polis Anda?
Jika Anda mencantumkan ‘anak’ dan anak anda belom remaja sanggup jadi Anda melaksanakan kesalahan. 
Mengapa? 
Karena anak yang belum cakap aturan belom sanggup mendapatkan waris dari asuransi,  seseorang dikatakan cakap aturan bila berusia 21 atau sudah menikah.
Maka bila Anda mencantumkan anak sebagai mahir waris, segera ubah. Bisa digantikan dengan nama pasangan atau orang tua.

4. Salah prioritas dalam menjadikan seseorang tertanggung

Kesalahan nomor 4 ini sepintas menyerupai dengan nomor 3 , motif nya di awali dengan niat baik, Sayang sekali niat baik ini sanggup menjadi problem bagi anak-anak kita di kemudian hari.
Kenapa?
Dalam isi polis yang saya lihat banyak orang yang salah kaprah soal tertanggung. 
Misalnya menjadikan anak sebagai tertanggung alias mengasuransikan anak terlebih dulu, padahal orang tua, sang ayah dan ibu belom menjadi tertanggung.
Kesalahan ini terjadi biasanya  pada orang renta yang ingin membelikan "asuransi pendidikan" untuk anak tercinta, biasanya mereka mencantumkan anak sebagai tertanggung, umumnya dengan dalih biar anak yang terlindungi lebih dulu, alasannya ialah orang renta sayang dengan anaknya.
Tidak salah bila anda menjadikan anak anda sebagai tertanggung, Tetapi sebelum itu pastikan orang renta Sebagai pencari nafkah yang mempunyai nilai ekonomi sudah terlebih dulu menjadi tertanggung dan Memiliki Uang Pertanggungan yang cukup baik UP Jiwa maupun UP Sakit Kritis.


5. Salah fokus prioritas mengambil rider

Dalam Polis Asuransi jiwa selain asuransi dasar yaitu UP Jiwa,masah banyak beberapa manfaat pemanis atau riders .
Banyak orang yang mempunyai polis asuransi jiwa, riders yang di ambil hanyalah manfaat hospital plan atau asuransi kesehatan saja, dengan alasan ini ialah untuk mengcover penyakit yang paling sering muncul, tidak salah memang bila anda mengambil asuransi kesehatan untuk tujuan tersebut.
Yang jadi pertanyaan saya, ketika orang terkena sakit apakah ia sanggup menentukan terkena sakit apa? 
Sekedar demam ber darah saja atau sanggup kena juga penyakit yang lebih parah dari itu seperti, stroke, jantung, atau kanker.
Padahal faktanya orang membutuhkan biaya pengobatan besar itu ketika terkena sakit kritis, dan ketika orang membutuhkan dana besar untuk berobat di situlah peranan asuransi bekerja maksimal, yang jadi soal asuransi kesehatan mengcover biaya pengobatan selama di Rumah Sakit saja (rawat inap), adapun rawat Jalan sangat kecil mungkin cukup bila terkena penyakit menyerupai usus buntu atau demam berdarah, pertanyaannya bila terkena sakit kritis, plafon rawat jalan pada asuransi kesehatan, Apakah cukup? Belom tentu (walaupun anda memakai asuransi kesehatan yang SESUAI TAGIHAN).
Dan juga perlu di pikirkan bila seseorang terkena sakit kritis masih banyak biaya yang tidak tercover asuransi kesehatan, menyerupai kemudahan bila berobat keluar negeri, pengobatan alternatif, dan biaya orang yang merawat yang sanggup saja membutuhkan uang tunai jumlah yang besar.
Apalagi yang namanya sakit kritis, termasuk jenis penyakit yang sulit di duga kapan munculnya, terkadang orang yang mempunyai gaya hidup sehat, dan tidak ada keturunan dari orang renta pun sanggup saja terkena penyakit kritis.

Dalam membeli polis asuransi jiwa tentu tujuan Anda ialah untuk kebaikan bukan?
Jangan Sampai polis yang sudah anda beli tidak sesuai dengan tujuan keuangan Anda, Ayo buka polis asuransi anda lagi, Pastikan anda mengerti dan memahami benar isi dan manfaat dari polis anda, mempunyai UP yang cukup, sempurna orang yang di masukan menjadi mahir waris dan yang menjadi tertanggung, tidak salah prioritas membeli riders, pastikan nilai Uang Pertanggungan perlindungan sakit kritis nya pun cukup, bahkan boleh juga di jadikan prioritas sesudah asuransi dasar atau UP Jiwa, apalagi bagi anda yang sudah tercover asuransi kesehatan dari kantor atau anda yang sudah mempunyai BPJS.

Saya Muji Purkhon Siap membantu anda bila ada yang belom terang dari isi polis anda, mari kita buka polis asuransi anda dan pastikan cukup dan di pahami, anda sanggup menghubungi saya di 081932170010.


Salam Sehat & Sejahtera,


Muji Purkhon 
[ Agen Asuransi Berlisensi] 
HP & WA 081932170010
PIN BB 7F9A3A75

Subscribe to receive free email updates:

ADS