ADS

Seberapa Penting Asuransi Pendidikan Untuk Anak Kita

Seberapa Penting Asuransi Pendidikan Untuk Anak Kita - Berbicara wacana asuransi untuk anak-anak, selain asuransi kesehatan, masyarakat Indonesia juga bersahabat dengan produk asuransi pendidikan. Hampir semua perusahaan asuransi di Indonesia memperlihatkan pula produk yang menyasar para orangtua muda itu. Inti dari produk asuransi pendidikan ialah menyampaikan jaminan bahwa dana pendidikan si anak akan tetap kondusif ketika orangtua atau yang menanggung biaya pendidikan anak meninggal dunia.

Seberapa Penting Asuransi Pendidikan Untuk Anak Kita Seberapa Penting Asuransi Pendidikan Untuk Anak Kita
Sesuai fungsinya, asuransi pendidikan ialah untuk proteksi. Pemilik asuransi ialah ayah atau ibu yang menjadi pencari nafkah utama. Pemilik asuransi diharuskan membayar premi dalam jumlah dan waktu tertentu sesuai pilihan.

Keuntungannya, pemilik asuransi akan mendapat dana tiap kali putra-putri memasuki jenjang pendidikan baru, SD, SMP, SMA, dan PT. Selain itu dana asuransi  akan tetap diberikan jikalau pemiliknya meninggal dunia dengan tanpa membayar premi lagi.  Sebaliknya dana yang diambil sebelum waktunya akan dikenakan pinalti, diharuskan membayar dalam jumlah tertentu.

Kapan asuransi ini Anda mulai? Sebaiknya semenjak usia anak dini. Anda sanggup memulai jadwal asuransi ini semenjak anak berusia 0 tahun alasannya premi yang dibayarkan bisa lebih murah ketimbang kalau Anda mengikuti asuransi dikala anak sudah lebih besar, premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi. Usia anak dengan batas maksimal 12 tahun dan usia orang renta juga menjadi faktor penentu besarnya premi.

Namun, tahukah Anda, perencana keuangan jarang merekomendasikan produk ini? Asuransi pendidikan dinilai sulit mengejar sasaran dana pendidikan, mengingat inflasi dana pendidikan sangat tinggi. Untuk jenis endowment, misalnya. Target dananya niscaya alasannya produk ini menyerupai tabungan. Imbal hasil yang diberikan tidak bisa melawan inflasi dana pendidikan. 

Padahal, inflasi dana pendidikan jauh di atas imbal hasil produk tabungan. Demikian juga untuk yang berjenis unitlink. Produk itu cocok bagi orangtua yang awam investasi dan ingin kepraktisan, ujar Budi Raharjo, perencana keuangan One Consulting. Alih-alih membeli asuransi pendidikan berjenis endowment, Anda bisa mengamankan dana pendidikan anak dengan memutar dana di reksadana saham atau saham. Dua produk investasi ini dinilai bisa mengalahkan laju inflasi.

Untuk proteksi, Anda bisa membeli produk asuransi jiwa secara terpisah. Produk terpisah memang meminta perhatian lebih biar kita mau belajar. Tapi, apa salahnya bila kesannya bisa jauh lebih maksimal?


Pentingkah Asuransi Pendidikan? Apakah Asuransi Pendidikan Itu Penting?

Kebanyakan kalangan menyarankan untuk menentukan asuransi pendidikan berjenis unitlink. Sebab, cara inilah yang kebanyakan ditempuh oleh orang-orang yang mereka kenal. Benarkah cara ini paling tepat?

Sebelum memutuskan sempurna atau tidak, mari kita mencar ilmu wacana asuransi pendidikan.  Di pasaran, ada dua asuransi pendidikan yang ditawarkan perusahaan asuransi, yakni asuransi tradisional dan unitlink. Melihat skemanya, bahwasanya kedua jenis asuransi ini tidak berbeda dengan asuransi lain yang ada di pasaran.

Kata "pendidikan" hanya pemanis untuk menegaskan tujuan asuransi ini ialah untuk persiapan dana pendidikan anak. Adapun soal besaran premi dan uang pertanggungan, perusahaan asuransi biasanya menyesuaikan dengan kemampuan membayar si nasabah serta jangka waktu yang diinginkan.

Vice President Director & Chief Agency Officer Manulife Nelly Husnayati mengatakan, produk asuransi pendidikan mempunyai manfaat pinjaman jiwa. Jadi, bila nasabah meninggal dunia atau cacat total, dana pendidikan yang sudah direncanakan tetap akan diberikan kepada mahir waris untuk biaya anak. "Ada pula sejumlah manfaat tambahan, menyerupai penggantian biaya rawat inap di rumahsakit, santunan meninggal atau cacat total akhir kecelakaan dan manfaat pembebasan premi," jelas Nelly.

Asuransi pendidikan tradisional bahwasanya tidak terlalu berbeda dengan tabungan pendidikan di bank. Nasabah secara bersiklus menyetor premi selama masa kontrak yang disepakati. Kemudian, setiap kali anak masuk ke jenjang pendidikan tertentu, dana akan cair.

Yang agak berbeda unitlink pendidikan. Direktur Pemasaran Jiwasraya De Yong Adrian bilang, asuransi ini mempunyai manfaat perlindungan lebih luas. "Di tabungan pendidikan ada asuransi tapi yang dijamin hanya sebesar sasaran dana yang akan diperoleh di final jikalau nasabah meninggal," ujarnya.

Sementara, dengan unitlink pendidikan, bila tertanggung meninggal, mahir waris tak hanya mendapat uang pertanggungan (UP), melainkan juga hasil investasinya. Dari sisi bunga, Adrian juga menilai, bunga yang ditawarkan tabungan pendidikan tidak terlalu besar. Bunga kotor hanya 3%–6% per tahun. Sementara, dengan unitlink, imbal hasil lebih fleksibel, mengikuti nilai investasi yang dipilih. Misalnya, dengan menentukan ekuitas, Nelly mengasumsikan Manulife StudyLink bisa memberi imbal hasil 14% per tahun.

Seperti tabungan atau asuransi tradisional, nasabah bisa mencairkan dana di unitlink secara bertahap, sesuai kebutuhannya. Ambil rujukan Manulife StudyLink tadi. Nelly bilang, dengan membayar premi Rp 5 juta per tahun semenjak anak berusia 1 tahun, maka dikala anak masuk Taman Kanak-kanak di usia 5 tahun, ia akan mendapat hingga Rp 3,7 juta, kemudian dana hingga Rp 19 juta dikala anak berusia 11 tahun, dan Rp 31 juta pada dikala anak masuk Sekolah Menengan Atas di umur 14 tahun.

Sementara, dikala anak berusia 17 tahun–22 tahun atau kuliah, dana pendidikan yang diterima total hingga Rp 64 juta. Harap ingat, ya, ini hanya sebuah ilustrasi. Hasil bahwasanya sangat tergantung dengan imbal hasil riil di lapangan.

Meski mempunyai dua opsi produk, biasanya perusahaan asuransi lebih mengarahkan nasabah ke produk unitlink. Ini terlihat dari simulasi yang mereka sodorkan ke nasabah. Dari simulasi asuransi pendidikan Jiwasraya, misalnya, Anda akan melihat beberapa perbedaan mencolok antara asuransi tradisional dan unitlink . Di sini, premi asuransi tradisional lebih mahal, masa pembayaran premi lebih lama, namun manfaat atau UP lebih kecil ketimbang asuransi pendidikan unitlink.

Di luar itu, ada satu hal yang mesti Anda perhatikan ketika mengambil asuransi pendidikan. Karena pembayaran premi asuransi pendidikan ini memerlukan waktu lama, Anda perlu disiplin membayar premi. "Kalau lalai membayar dalam beberapa kali periode pembayaran, dimungkinkan polis akan dinyatakan batal atau lapse dan otomatis pertanggungannya menjadi batal," ujar Adrian. Kelalaian ini bisa menciptakan klaim asuransi Anda ditolak.

Cermat Berhitung Asuransi Pendidikan

Perencana keuangan MoneynLove Financial Consulting Freddy Pieloor mengingatkan, jikalau nasabah memutuskan untuk mengambil asuransi pendidikan sebagai instrumen dana pendidikan, ada baiknya ia telah memahami benar bagan produk yang ditawarkan. "Sebetulnya ada pilihan lain yang lebih baik, yaitu membeli reksadana secara langsung," ujar Freddy. Namun, bila Anda termasuk golongan orang yang tidak mau repot, Anda sanggup memanfaatkan asuransi pendidikan.

Untuk tujuan pendidikan jangka waktu pendek, misal sekitar 5 tahun, Freddy menyarankan untuk memakai asuransi pendidikan konvensional saja. "Karena perhitungan uang pertanggungannya sudah pasti," kata dia. 

Sementara, untuk jangka waktu panjang, asuransi pendidikan jenis unitlink bisa jadi opsi. Agar imbal hasil lebih maksimal, Freddy menyarankan biar menentukan asuransi pendidikan unitlink dengan pilihan instrumen investasi di saham. Memang dana yang terbentuk akan fluktuatif, tapi dalam jangka panjang, imbal hasil mungkin lebih baik.

Anda sebaiknya juga menciptakan rancangan biaya pendidikan beserta perhitungan inflasi atau asumsi kenaikan harga pendidikan pada dikala anak Anda akan memasuki jenjang pendidikan tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya tergiur dengan nilai UP yang dicantumkan dalam simulasi. Sebab, bisa jadi, angka itu sudah sangat tidak memadai ketika buah hati Anda masuk ke jenjang pendidikan mendatang.

Pastikan pula Anda memahami biaya-biaya yang harus Anda bayar selama masa pembayaran premi. Jangan hingga Anda merasa kecele karena tidak memperhitungkan biaya manajemen atau biaya bulanan yang ternyata dibebankan tiap kali Anda membayar premi.

Silakan mempertimbangkan lagi, seberapa penting asuransi pendidikan untuk anak kita.

[Sumber : kontan.co.id & ayahbunda.co.id]

Subscribe to receive free email updates:

ADS